JAKARTA – Kehidupan Firman Utina tidak bisa jauh dari sepak bola usai gantung sepatu. Setelah membentuk akademi FU15, kini dia membuat gebrakan bersama Dewa United FC dalam pengembangan youth development.
Bertempat di Base Camp Anak Dewa Desa Cicalengka, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Firman yang kini menjabat Direktur Teknik Dewa United itu menggulirkan Festival Anak Dewa U-12. Ajang ini berlangsung pada 2-3 Desember 2023.
Menurut Firman, festival ini adalah kali pertama digulirkan. Pada edisi perdana ini, sebanyak 12 tim ikut serta.
Mereka adalah akademi atau SSB di Tangerang Raya. Ada juga dari Gorontalo.
“Festival ini sifatnya undangan. Kami undang akademi dan SSB yang ada di Tangerang Raya juga luar Jawa. Untuk peserta memang kami batasi karena tidak bisa menampung banyak mengingat tempatnya juga terbatas,” terang Firman yang di acara ini sebagai Ketua Panitia Pelaksana.
Kata Firman, festival ini untuk membangun mitra dengan akademi atau sekolah sepakbola (SSB) yang ada di Tangerang Raya. Dia berharap, dari peserta festival ini ada pemain potensial yang nyantol kemudian masuk untuk dikembangkan di akademi Dewa United.
Rencananya, dari festival ini Dewa United bisa menjaring 22 pemain muda potensial. Mereka kemudian akan dikembangkan kemampuannya di akademi Dewa United.
Kata Firman, program ini merupakan cara untuk memperkuat tim muda di setiap klub Liga 1. Mengingat, ada kewajiban dari setiap klub Liga 1 yang harus memiliki youth development untuk menpersiapkan FIFA Lisencing.
Sebagai klub profesional, youth development menjadi sesuatu yang penting. Di sepak bola profesional, klub harus memiliki tiga wadah youth development.
Kemudian di Elite Pro Academy (EPA), ada pengembangan untuk U-16, U-18, dan U-20. Kemudian untuk amatir, ada U-13, U-15, dan U-17.
Nah, untuk mendapatkan pemain potensial yang nantinya bisa menjadi bagian akademi Dewa United, peserta festival U-12 ini dibagi menjadi tiga grup. Grup A diisi Bina Sentra, Pagedangan Jr, KSM Panongan, dan Remci FC.
Selanjutnya Grup B ada Satria Muda, Montaro FA, H. Apud 24 Sentra, dan Youth Tiger. Adapun Grup C diisi Muara Tirta, FU15FA, Uni Bandung, dan Rajeg FC.
Mereka bertanding dengan durasi 2×10 menit. Di antara dua babak itu, tim mendapatkan istirahat 5 menit.
Mereka yang berjuang, dari tiga grup nantinya akan diambil masing-masing dua tim. Enam tim itu kemudian kembali diadu dengan komposisi juara Grup A ketemu peringkat 2 Grup C. Kemudian peringkat 2 Grup B ketemu juara Grup C.
Kemudian juara Grup B menantang runner up Grup A. Pemenang dari masing-masing di fase ini akan dipertemukan lagi di babak final menggunakan trofeo. Jadi tiga tim saling bertemu untuk mencari yang terbaik.
“Untuk hadiahnya itu berupa equipment karena di usia ini, festival, sekali lagi kita bukan tujuannya masalah hadiah tapi gimana perangkat yang akan dibutuhkan nanti di SSB,” jelas Firman yang menjadi pemain terbaik di Piala AFF 2010.
Menurutnya, melalui festival U-12 diharapkan ke depannya bisa membantu persepakbolaan Indonesia khususnya timnas. Terlebih para pemain usia dini ini dikumpulkan nanti jadi satu tim di EPA dan Soeratin Nasional.(*)