Jakarta – Trust Indonesia menuding ada kekuatan modal besar yang berada di belakang Calon Wakil Presiden (Cawapres) Gibran Rakabuming. Direktur Eksekutif Trust Indonesia, Azhari Ardinal menganggap tingginya popularitas Gibran Rakabuming secara mendadak, menunjukkan adanya kekuatan besar yang memang melakukan rekayasa sosial untuk meningkatkan popularitas Gibran.
“Saya kira jelas ada kekuatan besar yang membantu rekayasa popularitas Gibran. Tidak mungkin dalam waktu singkat, popularitas Gibran dapat mengalahkan Erick Thohir dan bahkan calon pasangannya sendiri: Prabowo Subianto,” kata Azhari dalam keterangan tertulis, Selasa (24/10) kemarin.
Menurut Azhari, rekayasa sosial tersebut tentu membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit. Pasalnya, selain membutuhkan ide, produksi konten media sosial maupun publikasi pemberitaan mutlak memerlukan biaya. Dan, bagi Azhari, dengan jumlah konten yang besar dalam waktu singkat menunjukkan adanya kekuatan modal yang membiayai agenda tersebut.
“Hanya mereka yang memiliki bujet yang cukup, yang mampu mengorkestrasi pengelolaan publikasi dan pengelolaan konten sosmed. Tidak bisa dipungkiri, konten dan publikasi itu butuh biaya yang besar. Siapapun mahfum dengan fakta tersebut,” ujarnya.
Azhari pun menghubungkan rentetan peristiwa yang membuat popularitas Gibran mampu berada dalam situasi seperti sekarang. Misalnya soal diterimanya aturan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membolehkan soal batasan usia capres-cawapres dan dukungan sejumlah partai terhadap Gibran.
Meskipun demikian, Azhari tidak bisa menyimpulkan siapa pihak yang berkepentingan dalam mendorong Gibran. Tetapi Azhari percaya rekayasa popularitas ini berkaitan erat dengan upaya deklarasi pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang berlangsung di Gelora Bung Karno pada 25 Oktober kemarin.
“Saya kira orang tidak dapat menutup mata. Secara bersamaan, aturan MK yang memutuskan membolehkan Kepala Daerah yang belum berusia 40 tahun dapat melenggang menjadi Capres-Cawapres serta dukungan Partai kepada Gibran lewat baliho dan lain sebagainya, menunjukkan bahwa desain peningkatan popularitas Gibran sudah disusun jauh-jauh hari,” ujanya.
Seperti diketahui, berdasarkan data hasil pengamatan di media sosial dan media online sepanjang 9 – 15 Oktober, Gibran menduduki peringkat pertama tokoh politik yang memiliki popularitas di media sosial dan media massa. Tercatat Gibran memiliki statistik berjumlah 75.749 mention, dan hanya berjarak sedikit dengan Ganjar yang memperoleh angka sebanyak 74.387 mention.(sat)